Rabu, 28 Agustus 2013

Ustadz Bayaran

Baru-baru ini sedang banyak berita mengenai ustadz dengan tarif. Hal ini karena ustadz solmed yang katanya meminta bayaran lebih tinggi dari perjanjian awal dengan panitia di hongkong. tapi, terlepas dari siapa yang salah dan benar dalam masalah tersebut, ada satu hal yang diyakini banyak pihak yaitu dakwah tidaklah meminta bayaran kepada yang didakwahi. dakwah adalah kewajiban umat islam. bukan suatu pekerjaan yang di sanalah kita mendapatkan kekayaan duniawi. namun, saat ini menurut berita banyak ustadz katanya meminta bayaran tinggi. apakah tidak takut niat dakwah berganti dengan mencari harta? saya pernah menjadi panitia acara seperti ceramah yang mendatangkan ustadz. Ustadz Jerry D Gray (dahulunya mualaf) rela datang ke Bogor untuk menyampaikan dakwahnya. ketika akan dibayar beliau menolaknya. istri saya pun bercerita bahwa ia pernah mengundang ustadz Aa Gym dan istri Aa Gym (teh Ninih) untuk berceramah (secara terpisah). Apakah dibayar? tidak. uangnya digunakan saja untuk masjid, begitulah kira-kira katanya. jikalau ada yang ustadz yang menerima uang dari yang didakwahi, maka ustadz yang sesungguhnya tak akan mempermasalahkan besar kecilnya yang diterima. dan mungkin uang tersebut dapat digunakannya untuk berdakwah di tempat lain atau bersedekah. jika ustadz meminta bayaran tertentu, apakah dia tidak berbeda dengan motivator umum? tidak perlu menggunakan nama ustadz jika demikian. lantas, bagaimana yang ada di televisi? pastinya menerima bayaran tinggi. meskipun menerima bayaran, sesungguhnya niatlah yang membedakan apakah ia mendapatkan pahala atau sekedar uang. kita tidak pernah tahu apakah seseorang benar-benar niat karena Allah atau bukan. wallahualam. dalam mendengar ceramah seorang ustadz pun sebaiknya kita tahu asal usul ilmunya. bagaimana latar belakang ustadz tersebut dahulu dan tidak menerima mentah-mentah begitu saja dengan apa yang disampaikan. karena seorang ustadz pun adalah manusia yang mungkin saja khilaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar